
Usungan NasDem Keok Di PSU Palopo. Ini Hasil Riset PPI
PALOPO.LIVENEWS-TV.COM-Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota usungan partai NasDem Keok di PSU Kota Palopo Sulawesi Selatan.
Setelah kalah di perhelatan Pilkada Palopo 2024, Paslon nomor 2 FKJ-Nur, kembali keok di pemilihan suara ulang (PSU) yang digelar Sabtu 24 Mei 2025.
Farid Kasim Judas yang berpasangan dengan Nurhaeni (FKJ-Nur) harus menerima kekalahan dari pasangan Naili Trizal, Ahmad Syarifuddin.
Dari rekap C hasil tim pemenangan, pasangan calon (paslon) nomor urut 4 Naili-Akhmad Syarifuddin menang telak.
Berdasarkan data tersebut, paslon usungan Gerindra dan Demokrat ini memperoleh 47.153 suara atau 50,48 persen.
Disusul paslon 2 Farid Kasim-Nurhaenih dengan perolehan 34.796 suara atau 37,25 persen.
Posisi ketiga adalah paslon nomor urut 3 Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta yang berhasil mendapat 11.178 suara (11,97 persen).
Terakhir ada paslon 1 Putri Dakka-Haidir Basir yang hanya mendapat 276 suara.
Proses hasil pemilihan suara ulang (PSU) Kota Palopo, saat ini masih menunggu pengumuman resmi dari pihak penyelenggara KPU Palopo.
Berdasarkan analisis riset lembaga Parameter Publik Indonesia, ini faktor kekalahan FKJ-Nur.
Faktor pertama, Partai utama FKJ-Nur tidak bekerja efektif. Partai Nasdem sebagai partai pemenang di DPRD Palopo dengan suara tertinggi mencapai dua puluh lima ribu suara tidak memberikan kontribusi positif terhadap elektoral FKJ-Nur. Atmosfir kejayaan Nasdem di Sulsel tak nampak di PSU Palopo.
Faktor Kedua, narasi besar tentang isu keberlanjutan justru tidak menguntungkan posisi FKJ-Nur. Paket ini dari awal Pilwalkot hingga ke proses PSU terasosiasi kuat sebagai simbol keberlanjutan pemerintahan Judas Amir. Sedangkan approval ratingnya tergolong cukup rendah. Atas kondisi ini, figur dengan simbol pembaharuan sangat diuntungkan.
Faktor ketiga, sentimen personal paket FKJ-Nur cukup tinggi. Branding personalnya tidak tuntas dibangun dengan baik. Sehingga dobel sentimen. Sentimen keberlanjutan juga sentimen personal. Padahal dua hal ini sangat penting dalam membangun aseptabilitas publik.
Faktor keempat, migrasi dukungan pasangan nomor urut satu dan pasangan nomor urut tiga mayoritas bermigrasi kepasangan nomor urut empat atau pasangan Naili-Ome. Kondisi ini tidak diantisipasi baik oleh tim FKJ-Nur. Berpindah begitu saja tanpa adanya formulasi jitu yang dilakukan oleh pasangan FKJ-Nur dalam menghadapi potensi ini. Padahal Parameter Publik Indonesia menjelang PSU sudah menyampaikan secara terbuka jika menjelang PSU Palopo, hanya dua figur saja saling tarung, antara FKJ Vs Naili.(*)