
Temuan PPI, Toleransi Money Politik Sangat Tinggi Jelang PSU Palopo
PALOPO, LIVENEWS-TV.COM — Perhelatan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, kian dekat alias tersisa dua hari ini, yang akan dihelat pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Hal ini menjadi atensi lembaga Parameter Publik Indonesia (PPI). Hasil riset tim PPI yang turun di Kota Palopo belum lama ini, menemukan hanya ada dua kontestan Pilwali Palopo yang memiliki peluang besar dalam pertarungan di pilwali nanti.
Dua kandidat ini adalah pasangan Farid Kasim Judas – Nuraeni (FKJ-Nur) dan pasangan Naili Trizal – Ahmad Saefuddin (Naili-Ome).
Konsultan politik sekaligus Direktur Strategi Pemenangan Parameter Publik Indonesia (PPI), Andi Taufiq Aris (ATA), menilai hanya dua kandidat tersebut yang sangat berpeluang memenangkan perhelatan di PSU Palopo yang akan digelar Sabtu 24 Mei 2025.
PPI menemukan ada dua daerah yang bakal menjadi medan pertempuran sengit dan adu kekuatan kedua kandidat.
Jika dua daerah tersebut mampu dikuasai salah satu dari dua kandidat tersebut, maka hampir dipastikan dialah yang bakal menjadi pemenang PSU Kota Palopo.
ATA, sapaan akrab Andi Taufiq Aris, menyebut dua daerah itu adalah Kecamatan Wara dan Wara Timur. Namun, ATA juga memberi catatan bahwa menaklukkan dua kecamatan itu bukanlah hal mudah meskipun kedua kandidat memiliki kekuatan dan peluang yang sama.
“Butuh kerja sistimatis, akurasi, dan penetrasi tim pemenangan kedua kandidat,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hasil analisa lapangan tim PPI menemukan bahwa sedikitnya ada empat faktor utama mengapa Kecamatan Wara dan Kecamatan Wara Timur bisa menjadi kunci kemenangan diantara dua kandidat tersebut.
Faktor pertama, base pemilih Wara dan Wara Timur diatas 45 ribu pemilih. Pemilih besar akan selalu menjadi kunci kemenangan kandidat.
Faktor kedua, toleransi money politics tinggi di dua kecamatan tersebut. Angkanya mencapai 67 hingga 70 persen.
“Faktor ketiga, kondisi sosiologis yang heterogen membuat pemilih di dua kecamatan ini sangat berbeda dengan kecamatan lainnya,” terangnya.
Menurutnya, jika dua kandidat kuat tidak responsif terhadap kondisi tersebut, akan sulit memenangkan pertarungan. “Analisis ini sejalan dengan temuan riset PPI baru-baru ini,” ungkap ATA usai memonitoring dan evaluasi hasil kerja tim riset PPI di Icon Cafe Kota Palopo, Rabu (21/5/2025).(*)